Terkadang bagi teman-teman mahasiswa sekkolah tinggi agama isalam Parepare sibuk mencari logo kampus hijau. Namun mereka juga bingung karna kualitas dan resolusinya rendah,,,
tenang bagi yang minat, silahkan langsung Copy
jangan lupa di subscribe
Jendela Pribadi
Perjuangan Seorang Musafir dalam menggapai asa
Selasa, 23 Agustus 2016
Sabtu, 25 April 2015
Penerimaan Siswa Baru Yayasan Pendidikan Azmar
Dengan Semangat Prestasi yang gemilang, Yayasan pendidikan Azmar Pusat parepare kembali membuka penerimaan siswa baru tahun ajaran 2015/2016.
Dengan didukung oleh fasilitas yang lengkap dan para pengajar yang handal serta progaram bea siswa, menjadikan Yayasan Gajah mada sebagai pilihan yang tepat untuk melanjutkan pendidikan.
Ayooo... Buruan daftarkan anak anda.....
Dengan didukung oleh fasilitas yang lengkap dan para pengajar yang handal serta progaram bea siswa, menjadikan Yayasan Gajah mada sebagai pilihan yang tepat untuk melanjutkan pendidikan.
Ayooo... Buruan daftarkan anak anda.....
Sabtu, 12 April 2014
Contoh Proposal
A. Latar Belakang
Komunikasi Penyiaran Islam
sebagai jurusan yang bergelut dimedia penyiaran yang islami dituntut untuk
memberikan pemahaman lebih kepada Mahasiswa mengenai media-media komunikasi,
baik komunikasi Antar individu maupun Komunikasi Massa. Karena komunikasi tidak
akan bisa berlangsung tanpa menggunakan media.
Media Komunikasi merupakan mata
kuliah yang mengajarkan media-media yang digunakan dalam penyampaian pesan
dalam berkomunikasi. Dimana dalam pembelajarannya Mahasiswa diajarkan berbagai
teori tentang media komunikasi terutama komunikasi Massa. Namun dalam
penjelasannya, media yang ditampilkan langsung hasil dari media itu sendiri
tanpa mengetahui bagaimana enkoding dari sebuah pesan sehingga bisa dinikmati
oleh penerima pesan.
Laboratorium siar yang dimiliki Prodi
DAKWAH dan KOMUNIKASI (DAKOM) merupakan salah satu contoh pengolah pesan dalam
bentuk media Elektronik yang dikenal dengan sebutan Radio. Meskipun demikian,
mahasiswa tidak dapat mengamati secara langsung proses pengolahan pesan itu
sendiri dikarenakan beberapa kendala diantaranya beberapa komponen dari radio
itu sendiri yang tidak berfungsi. Selain itu, pembagian radio berdasarkan
frekuensinya yaitu AM dan FM, radio siar yang dimiliki DAKOM masih tergolong
FM.
Agar Mahasiswa mengetahui
perbedaan dari radio AM dan Radio FM itu sendiri, baik dari segi fungsi maupun
dari segi komponen-komponen radio siar yang digunakan dalam radio AM dan FM
tersebut. Maka diperlukan pengamatan secara langsung guna mendapatkan pemahaman
yang lebih detail dari perbedaan
tersebut. Dalam hal ini untuk Radio dengan frekuensi AM yang dekat dari
lokasi kampus STAIN Parepare terletak di Kab. Wajo yaitu Radio Suara AS’ ADIYAH
sengkang.
Dengan pengamatan langsung
tersebut, Mahasiswa diharapkan memiliki wawasan lebih dalam tentang Radio siar
dan memiliki motivasi untuk lebih mengembangkan Radio Siar yang dimiliki oleh
Kampus STAIN parepare untuk kepentingan akademik.
B. Nama Kegiatan
Nama
kegiatan ini adalah Study Banding ke Radio As’ Adiyah Sengkang.
C. Tujuan Kegiatan
Adapun
tujuan dari kegiatan ini adalah :
1.
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang fungsi
radio sebagai media komunikasi.
2.
Memberikan pemahaman kepada Mahasiswa tentang perbedaan
dari radio dengan Frekuensi AM dan FM baik dari segi fungsi maupun komponen
yang digunakan.
D. Sasaran
Mahasiswa prodi Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam semester V (empat)
E. Manfaat yang
akan diperoleh
Dengan kegiatan ini, mahasiswa
diharapkan mampu membedakan radio FM dan AM itu sendiri baik dari segi komponen
radio maupun dari segi fungsi radio sebagai media komunikasi untuk bekal
menjadi calon penyiar yang islami.
F. Waktu
Pelaksanaan dan Tempat Kegiatan
1.
Waktu pelaksanaan : 1 (satu) hari, Pasca Final mata
kuliah MEDIA KOMUNIKASI
2.
Tempat Kegiatan : Radio Suara As’Adiyah sengkang
G. Sumber Dana
Donatur
Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi
H. Rincian Biaya
Adapun rincian biaya kegiatan ini
berdasarkan jumlah peserta yaitu Mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
berserta Dosen Pengampuh mata kuliah MEDIA KOMUNIKASI dengan mempertimbangkan Transportasi
dan Komsumsi maka dana yang dibutuhkan sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu
rupiah)
I. PENUTUP DAN PENGESAHAN
Demikian proposal ini dibuat untuk dijadikan
pedoman pelaksanan kegiatan. Hal – hal lain yang belum diatur dalam proposal
ini akan dibuat kemudian.
Parepare , 14
April 2014
Dosen Pengampuh Ketua
ROMBEL
Baskar
Dakom
Senin, 24 Maret 2014
JUAL DAN SERVICE KOMPUTER
PUSAT PENJUALAN DAN SERVICE KOMPUTER
Jl. Bau Massepe, Depan KFC parepare
Punya komputer, CPU, Printer, atau LCD infocus yang rusak,,,?
tenang, IMFRA KOMPUTER SOLUSINYA
pusat penjualan dan service komputer yang beralamat kan di depan KFC parepare, yang menerima service
dan menjual dan membeli laptop SECOND dan baru.
beberapa Laptop second yang ready dengan Harga yang nego dapat anda temukan disini dengan berbagai merk,
diantaranya,,,
Serta beberapa lagi merek yang lain,
Untuk Informasi,
Hubungi : Imfra Komputer
: Telepon : 42127216
JUAL LAPTOP SECOND
Mau beli laptop,,?
cari yang baru, tapi mahal,,,?
cari yang second, tapi bingung cari dimana,,,?
ok gang, aku punya info bagi teman-teman yang cari laptop second, kebetulan ada yang ready nich....
ACER ASPIRE V5 431
Jl. Bau massepe, depan KFC parepare.
cari yang baru, tapi mahal,,,?
cari yang second, tapi bingung cari dimana,,,?
ok gang, aku punya info bagi teman-teman yang cari laptop second, kebetulan ada yang ready nich....
ACER ASPIRE V5 431
Acer Aspire V5-431,spesifikasi : Intel 1007U / 1.40Ghz / 14.1" Display / 2GB Ram / 320GB HDD / VGA intel HD 4000 / Wifi,Bluetooth 4.0/ DVD-Rw/Dos
Processor | Intel 10007U |
Clockspeed | 1.4Ghz ( Chace 2MB) |
Display Size | 14.1" WXGA LED |
Display | Intel HD 4000 |
Max Resolution | 1366 x 768 |
Memory RAM | 2 GB DDR3 PC10600 |
Storage | 320 GB HDD |
Network Connection | Wi/Fi 802.11 a/b/g/n ,LAN,Bluetooth v 4.0 |
Optical Drive | DVD /RW Supermulti |
Operating Sytem | Dos |
Port | 3xUsb, Mini HDMi, Headphone/Mic, Micro SD |
Camera | Acer Crystal eye HD webcam |
Weight | 2.3 Kg (Unit only) |
Battery | 4 Cell Lithium-Polimer ion |
Colors | Silver ,Blue |
Carrying Case | Shoulder Bag Acer |
Warranty | 3 Year Limited Warranty by Acer Indonesia |
Featured | Audio Advance Dolby, slim Design ,New processor |
Harga Rp. 3.000.000,- ( bisa Negosiasi )
Bagi yang minat, silahkan datang aja keJl. Bau massepe, depan KFC parepare.
7 Keajaiban Dunia Terbaru
Indonesia yang awalnya masuk Tujuh keajaiban dunia kini tersingkir. Mungkin ini akibat ketidak pedulian
kita sebagai warga indonesia atau kah karena ketidak pedulian pemerintah.
Brobudur yang dulunya masuk 7 keajaiban dunia kini tersingkir akibat pengelolah yang kurang perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar candi. dan Parahnya lagi, Pulau KOMODO yang kita banggakan harus kita relakan tersingkir oleh pesaing yang lain akibat poling dari internet maupun telepon kalah jauh dari ketujuh kandidat yang lain, meskipun sebenarnya Pulau Komodo sempat masuk dalam tujuh besar.
kita sebagai warga indonesia atau kah karena ketidak pedulian pemerintah.
Brobudur yang dulunya masuk 7 keajaiban dunia kini tersingkir akibat pengelolah yang kurang perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar candi. dan Parahnya lagi, Pulau KOMODO yang kita banggakan harus kita relakan tersingkir oleh pesaing yang lain akibat poling dari internet maupun telepon kalah jauh dari ketujuh kandidat yang lain, meskipun sebenarnya Pulau Komodo sempat masuk dalam tujuh besar.
Berikut ini daftar tujuh keajaiban dunia, seperti dilansir The Richest (06/03/2014). Foto ketujuh keajaiban dunia oleh The Richest.
7. Christ the Redeemer, Rio de Janeiro
Mendominasi Rio de Janeiro dari puncak Gunung Corvocado, patung Kristus Sang Penebus berdiri pada ketinggian 2.329 kaki di atas alas yang juga berfungsi sebagai kapel. Diresmikan pada tahun 1931, gagasan untuk membangun sebuah patung raksasa di gunung sebagai tanggal landmark dari tahun 1921, ketika Keuskupan Agung Rio de Janeiro memutuskan untuk memperingati Kemerdekaan Brasil Centenary. Keuskupan Agung mengorganisir sebuah acara yang disebut Semana do Monumento, “Minggu monumen,” untuk menarik sumbangan, terutama dibuat oleh umat Katolik. Biaya untuk membangun monumen sebesar $ 250.000 pada tahun 1931, atau saat ini sekitar $ 3.500.000. Bobotnya lebih dari 1.000 ton, patung raksasa dapat dilihat baik siang dan malam dari setiap sudut di kota tersebut.
Mendominasi Rio de Janeiro dari puncak Gunung Corvocado, patung Kristus Sang Penebus berdiri pada ketinggian 2.329 kaki di atas alas yang juga berfungsi sebagai kapel. Diresmikan pada tahun 1931, gagasan untuk membangun sebuah patung raksasa di gunung sebagai tanggal landmark dari tahun 1921, ketika Keuskupan Agung Rio de Janeiro memutuskan untuk memperingati Kemerdekaan Brasil Centenary. Keuskupan Agung mengorganisir sebuah acara yang disebut Semana do Monumento, “Minggu monumen,” untuk menarik sumbangan, terutama dibuat oleh umat Katolik. Biaya untuk membangun monumen sebesar $ 250.000 pada tahun 1931, atau saat ini sekitar $ 3.500.000. Bobotnya lebih dari 1.000 ton, patung raksasa dapat dilihat baik siang dan malam dari setiap sudut di kota tersebut.
6. El Castillo di Chichen Itza, Meksiko
Terletak di daerah pusat-utara Semenanjung Yucatan di Meksiko, Chichen Itza adalah benteng pra-Columbus, pernah menjadi pusat politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya. Benteng ini dibangun sekitar tahun 600 dan pusatnya adalah anak tangga piramida Mesoamerika, El Castillo, dengan total 365 anak tangga, jumlah hari dalam setahun. Piramida berbasis persegi sebagai sebuah kuil dan dirancang sehingga selama semua ekuinoks, matahari terbenam akan melemparkan bayangan menyerupai sosok ular menuruni tangga utara bangunan tersebut. Ular ini sebenarnya representasi alegoris Dewa Maya Kukulcan, juga dikenal sebagai ular berbulu. Benteng dan piramida ditinggalkan selama penaklukan Spanyol pada abad ke-19, monumen itu sudah tertutup vegetasi. Biaya untuk membangun dan rahasia arsitektur tetap menjadi misteri.
Terletak di daerah pusat-utara Semenanjung Yucatan di Meksiko, Chichen Itza adalah benteng pra-Columbus, pernah menjadi pusat politik dan ekonomi peradaban bangsa Maya. Benteng ini dibangun sekitar tahun 600 dan pusatnya adalah anak tangga piramida Mesoamerika, El Castillo, dengan total 365 anak tangga, jumlah hari dalam setahun. Piramida berbasis persegi sebagai sebuah kuil dan dirancang sehingga selama semua ekuinoks, matahari terbenam akan melemparkan bayangan menyerupai sosok ular menuruni tangga utara bangunan tersebut. Ular ini sebenarnya representasi alegoris Dewa Maya Kukulcan, juga dikenal sebagai ular berbulu. Benteng dan piramida ditinggalkan selama penaklukan Spanyol pada abad ke-19, monumen itu sudah tertutup vegetasi. Biaya untuk membangun dan rahasia arsitektur tetap menjadi misteri.
5. Machu Picchu di Andes, Peru
Reruntuhan Inca yang terkenal ditemukan oleh arkeolog Hiram Bingham pada tahun 1911 adalah salah satu terindah dan paling misterius di dunia. Kota Machu Picchu dibangun pada batu antara sayap dari dua pegunungan dari rantai pegunungan timur Andes, mendominasi lembah sempit dan Sungai Urubamba curam. Pada ketinggian 8.000 meter di atas permukaan laut, dikelilingi oleh teras pertanian cukup untuk memberi makan seluruh penduduk kota, irigasi oleh mata air alami, dengan istana-istana, mandi, kuil, lumbung, dan lebih dari 150 rumah diselimuti awan. Namun, keringat dan kerja keras pasti sulit untuk mengalahkan segalanya. Beberapa batu bata berat lebih dari 50 ton diukir secara cermat. Dibangun sekitar 1450 sebagai tempat peristirahatan bagi kaisar Inca, butuh waktu hampir 100 tahun untuk menyelesaikannya, dan ditinggalkan segera setelah penaklukan Spanyol.
Reruntuhan Inca yang terkenal ditemukan oleh arkeolog Hiram Bingham pada tahun 1911 adalah salah satu terindah dan paling misterius di dunia. Kota Machu Picchu dibangun pada batu antara sayap dari dua pegunungan dari rantai pegunungan timur Andes, mendominasi lembah sempit dan Sungai Urubamba curam. Pada ketinggian 8.000 meter di atas permukaan laut, dikelilingi oleh teras pertanian cukup untuk memberi makan seluruh penduduk kota, irigasi oleh mata air alami, dengan istana-istana, mandi, kuil, lumbung, dan lebih dari 150 rumah diselimuti awan. Namun, keringat dan kerja keras pasti sulit untuk mengalahkan segalanya. Beberapa batu bata berat lebih dari 50 ton diukir secara cermat. Dibangun sekitar 1450 sebagai tempat peristirahatan bagi kaisar Inca, butuh waktu hampir 100 tahun untuk menyelesaikannya, dan ditinggalkan segera setelah penaklukan Spanyol.
4. Ancient City of Petra, Yordania
Harta arkeologi yang luar biasa, kota kemerahan diukir di tebing berbatu di Petra adalah permata tak ternilai harganya dari Yordania. Ini adalah mahakarya tersembunyi dari Barat selama lebih dari 2.000 tahun, sampai akhirnya ditemukan oleh penjelajah dari Swiss, Johann Ludwig Burckhardt pada tahun 1812. Kota kemerahan adalah 162 km sebelah selatan dari ibukota Yordania Aman, dan dibangun di atas teras dekat Lembah Musa. Kota ini lebih dari 2.600 tahun bersejarah, dan terus mempesona dengan arsitektur yang sangat besar, struktur besar, sebuah kompleks cerdik sistem saluran air, yang semuanya berdiri kokoh. Ibukota legendaris dari Nabatean, populasi Arab yang memerintah wilayah tersebut sampai penaklukan Romawi, adalah kompleks kuil dan bangunan diukir di batu.
Harta arkeologi yang luar biasa, kota kemerahan diukir di tebing berbatu di Petra adalah permata tak ternilai harganya dari Yordania. Ini adalah mahakarya tersembunyi dari Barat selama lebih dari 2.000 tahun, sampai akhirnya ditemukan oleh penjelajah dari Swiss, Johann Ludwig Burckhardt pada tahun 1812. Kota kemerahan adalah 162 km sebelah selatan dari ibukota Yordania Aman, dan dibangun di atas teras dekat Lembah Musa. Kota ini lebih dari 2.600 tahun bersejarah, dan terus mempesona dengan arsitektur yang sangat besar, struktur besar, sebuah kompleks cerdik sistem saluran air, yang semuanya berdiri kokoh. Ibukota legendaris dari Nabatean, populasi Arab yang memerintah wilayah tersebut sampai penaklukan Romawi, adalah kompleks kuil dan bangunan diukir di batu.
3. Colosseum di Roma
Awalnya bernama Flavian Amphitheatre, setelah nama keluarga Kaisar Vespasianus, Colosseum adalah bangunan paling mengesankan dari Kekaisaran Romawi. Kaisar Vespasian mulai membangun Colosseum pada tahun 72 Masehi. Setelah tujuh tahun kerja keras dan keringat, bangunan bahkan tidak mencapai seperempat dari puncaknya. Tapi melawan segala rintangan, satu tahun kemudian bangunan megah didedikasikan, setelah Titus mengambil alih tahta. Perayaan berlangsung 100 hari, namun beberapa tahun kemudian saudaranya Domitianus akhirnya selesai. Amfiteater raksasa ini dibangun atas dasar danau buatan, bagian dari sebuah taman yang dibangun oleh Kaisar Nero di pusat kota Roma, yang termasuk Colossus, sebuah patung raksasa Nero, nama ampiteater. Pada awalnya, pertempuran antara binatang, maka itu datang giliran pria untuk melawan binatang, dan akhirnya gladiator yang berjuang untuk hidup atau mati. Tempat duduk 50.000 penonton, biaya antara $ 750 juta hingga $ 1 miliar saat ini untuk membangun struktur kolosal tersebut.
Awalnya bernama Flavian Amphitheatre, setelah nama keluarga Kaisar Vespasianus, Colosseum adalah bangunan paling mengesankan dari Kekaisaran Romawi. Kaisar Vespasian mulai membangun Colosseum pada tahun 72 Masehi. Setelah tujuh tahun kerja keras dan keringat, bangunan bahkan tidak mencapai seperempat dari puncaknya. Tapi melawan segala rintangan, satu tahun kemudian bangunan megah didedikasikan, setelah Titus mengambil alih tahta. Perayaan berlangsung 100 hari, namun beberapa tahun kemudian saudaranya Domitianus akhirnya selesai. Amfiteater raksasa ini dibangun atas dasar danau buatan, bagian dari sebuah taman yang dibangun oleh Kaisar Nero di pusat kota Roma, yang termasuk Colossus, sebuah patung raksasa Nero, nama ampiteater. Pada awalnya, pertempuran antara binatang, maka itu datang giliran pria untuk melawan binatang, dan akhirnya gladiator yang berjuang untuk hidup atau mati. Tempat duduk 50.000 penonton, biaya antara $ 750 juta hingga $ 1 miliar saat ini untuk membangun struktur kolosal tersebut.
2. Taj Mahal, India
Taj Mahal adalah monumen arsitektur terbesar di India, dibangun oleh Kaisar Mughal kelima Shah Jahan sebagai makam bagi istri tercinta ketiga, Mumtaz Mahal, seorang putri Persia yang meninggal selama kelahiran anak ke-14 mereka. Konstruksi monumen yang luar biasa dimulai pada 1642 dan butuh 20.000 pekerja, 1.000 gajah untuk membawa bahan bangunan, dan 22 tahun untuk menyelesaikannya. Dibangun pada marmer putih yang dibawa dari berbagai negara, Taj Mahal didekorasi pirus Tibet, batu akik Yaman, safir Ceylon, ametis Persia,karang Arab, batu giok Cina, perunggu Rusia, dan mutiara dari Samudera Hindia. Warnanya tampak berubah tergantung pada waktu hari dan sinar bulan. Menurut legenda , proyek ini adalah karya arsitek Turki terkenal Ustad Isa Khan. Setelah selesai, sang kaisar memerintahkan tangannya dipotong sehingga ia tidak akan pernah bisa mampu menciptakan sesuatu yang spektakuler seperti Taj Mahal. Kembali pada tahun 1640, biaya $ 8 juta untuk membangunnya, yang akan diterjemahkan lebih dari $ 1 miliar dalam uang saat ini
Taj Mahal adalah monumen arsitektur terbesar di India, dibangun oleh Kaisar Mughal kelima Shah Jahan sebagai makam bagi istri tercinta ketiga, Mumtaz Mahal, seorang putri Persia yang meninggal selama kelahiran anak ke-14 mereka. Konstruksi monumen yang luar biasa dimulai pada 1642 dan butuh 20.000 pekerja, 1.000 gajah untuk membawa bahan bangunan, dan 22 tahun untuk menyelesaikannya. Dibangun pada marmer putih yang dibawa dari berbagai negara, Taj Mahal didekorasi pirus Tibet, batu akik Yaman, safir Ceylon, ametis Persia,karang Arab, batu giok Cina, perunggu Rusia, dan mutiara dari Samudera Hindia. Warnanya tampak berubah tergantung pada waktu hari dan sinar bulan. Menurut legenda , proyek ini adalah karya arsitek Turki terkenal Ustad Isa Khan. Setelah selesai, sang kaisar memerintahkan tangannya dipotong sehingga ia tidak akan pernah bisa mampu menciptakan sesuatu yang spektakuler seperti Taj Mahal. Kembali pada tahun 1640, biaya $ 8 juta untuk membangunnya, yang akan diterjemahkan lebih dari $ 1 miliar dalam uang saat ini
1. The Great Wall of China
Salah satu landmark terbesar peradaban manusia, Tembok Besar Cina membentang lebih dari gurun, dataran, dan pegunungan seperti naga raksasa. Butuh waktu lebih dari 2.000 tahun untuk menyelesaikan dinding, dari abad ke-7 SM sampai Dinasti Ming (1368-1644 M), dan dimaksudkan untuk melindungi Cina dari invasi Mongol, musuh yang terbesar pada saat itu. Yang pertama dan paling luar biasa bagian mengambil 10 tahun untuk membangun. Setelah penyatuan Cina oleh kaisar pertama Dinasti Qin, antara 221-206 SM, berbagai bagian dari dinding bersatu. Struktur terbesar di dunia, mengingat volume, angin turun ke utara negara itu, menghubungkan Shanhaiguan ke timur ke Jiayuguan ke barat, peregangan untuk 3.889 mil. Terbuat dari batu bata, batu, dan kayu, diyakini menelan biaya sekitar $ 260 milyar untuk membangun Tembok Besar China jika dikonversikan saat ini. Saat itu, orang-orang Cina dipaksa oleh Kaisar Qin Shi Hunag untuk membangun dinding tanpa dibayar apapun. Banyak dari mereka meninggal karena kelelahan dan penyakit lainnya, karena mereka harus membawa batu yang sangat besar. Mayat-mayat itu dikubur di lubang dekat dinding, bukan di dinding sebagai banyak legenda yang beredar, yang akan menyebabkan titik-titik lemah yang bisa menghancurkan Tembok Besar China.
Salah satu landmark terbesar peradaban manusia, Tembok Besar Cina membentang lebih dari gurun, dataran, dan pegunungan seperti naga raksasa. Butuh waktu lebih dari 2.000 tahun untuk menyelesaikan dinding, dari abad ke-7 SM sampai Dinasti Ming (1368-1644 M), dan dimaksudkan untuk melindungi Cina dari invasi Mongol, musuh yang terbesar pada saat itu. Yang pertama dan paling luar biasa bagian mengambil 10 tahun untuk membangun. Setelah penyatuan Cina oleh kaisar pertama Dinasti Qin, antara 221-206 SM, berbagai bagian dari dinding bersatu. Struktur terbesar di dunia, mengingat volume, angin turun ke utara negara itu, menghubungkan Shanhaiguan ke timur ke Jiayuguan ke barat, peregangan untuk 3.889 mil. Terbuat dari batu bata, batu, dan kayu, diyakini menelan biaya sekitar $ 260 milyar untuk membangun Tembok Besar China jika dikonversikan saat ini. Saat itu, orang-orang Cina dipaksa oleh Kaisar Qin Shi Hunag untuk membangun dinding tanpa dibayar apapun. Banyak dari mereka meninggal karena kelelahan dan penyakit lainnya, karena mereka harus membawa batu yang sangat besar. Mayat-mayat itu dikubur di lubang dekat dinding, bukan di dinding sebagai banyak legenda yang beredar, yang akan menyebabkan titik-titik lemah yang bisa menghancurkan Tembok Besar China.
Sungguh disayangkan Nama INDONESIA tak lagi berdengung dalam daftar 7 KEAJAIBAN DUNIA.
Jumat, 21 Maret 2014
ISLAM DAN BUDAYA LOKAL
Menjalani aktifitas kuliah sehari-hari terkadang membuat suntuk. Untuk menghibur diri
admin mencoba menghibur diri dengan share dan berbagi ilmu dengan teman teman yang butuh.
Ini adalah contoh makalah yang telah admin buat saat masih semester 2 dibangku kuliah.
dari pada berlama-lama, mending langsung aja ke inti dah.....
admin mencoba menghibur diri dengan share dan berbagi ilmu dengan teman teman yang butuh.
Ini adalah contoh makalah yang telah admin buat saat masih semester 2 dibangku kuliah.
dari pada berlama-lama, mending langsung aja ke inti dah.....
KATA
PENGATAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji syukur
senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan
inayahnya sehingga pada hari ini kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik, meskipun kami tahu masih banyak kekurangan dari makalah ini dan jauh dari kesempurnaan. Dan
tak lupa pula kami kirimkan salam dan salawat kepada junjungan kami Nabi Besar
Muhammad SAW. Yang telah mengorbankan segala darinya demi menegakkan agama
Allah dan untuk memberikan kemaslahatan bagi seluruh ummat manusia.
Rasa syukur dan
terima kasih kepada kedua orang tua kami, yang telah memberikan kesempatan dan
amanah kepada kami untuk menuntut ilmu di STAIN Parepare ini, dan kami akan
berusaha menjaga amanh itu dengan sebaik-baiknya.
Dan terima kasih
pula kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyelesaiaan makalah ini,
yang turut berpartisipasi serta memberikan dorongan, dukungan, dan semangat
untuk menyelesaikan makalah. Dan yang terkhusus kami ucapakan terima kasih
banya kepada dosen pembimbing kami yang telah meluangkan waktunya untuk
mengajari kami membuat makalah ini, hingga sampai selesai.
Kami penyusun
makalah ini kami memberikan kritik dan saran yang sifat membangun untuk kami.
Penyusun,
Parepare,24 Nop.13
Kelompok II
BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya Indonesia Sebelum &
Setelah Islam Datang
Sebelum
Islam masuk ke bumi Nusantara, sudah terdapat banyak suku bangsa, organisasi
pemerintahan, struktur ekonomi, sosial dan budaya di Nusantara yang berkembang.
Semua itu tidak terlepas dari pengaruh sebelumnya, yaitu kebudayaan nenek
moyang (animisme dan dinamisme), dan Hindu Budha yang berkembang lebih dulu
daripada Islam.
Seperti
halnya kondisi masyarakat daerah pesisir pada waktu itu, bisa dikatakan lebih
maju daripada daerah lainnya. Terutama pesisir daerah pelabuhan. Alasannya
karena daerah pesisir ini digunakan sebagai pelabuhan dan pusat perdagangan.
Penduduk pesisir terkena percampuran budaya (akulturasi) dengan pedagang asing
yang singgah. Secara tidak langsung, dalam perdagangan yang dilakukan antara
keduanya, mereka menjadi mengerti kebudayaan pedagang asing. Pedagang asing ini
seperti pedagang dari Arab, Persia, China, India dan Eropa.
Berbeda
dengan daerah pedalaman yang lebih tertutup (konservatif) dari budaya luar.
Sehingga mereka lebih condong pada kebudayaan nenek moyang mereka dan sulit
menerima kebudayaan dari luar. Awalnya Islam masuk dari pesisir kemudian menuju
daerah pedalaman. Masuknya Islam masih sudah terdapat kerajaan-kerajaan
bercorak Hindu Budha yang masih eksis, diantaranya adalah kerajaan Majapahit
dan kerajaan Sriwijaya. Selain itu terdapat kerajaan-kerajaan kecil yang tidak
tersentuh oleh pengaruh Hindu dari India. Kerajaan-kerajaan di Sulawesi
misalnya Gowa, Wajo, Bone dan lainnya. Kerajaan-kerajaan di Sulawesi tidak
menunjukkan adanya pengaruh Hindu. Contohnya dalam penguburan pada masyarakat
Gowa masih berdasarkan tradisi nenek moyang, yaitu dilengkapi dengan bekal
kubur.
Hindu
Budha lebih dulu masuk di Nusantara daripada Islam. Islam masuk ke Nusantara
bisa dengan mudah dan lebih mudah diterima masyarakat pada waktu itu dengan
berbagai alasan. Pertama, situasi politik dan ekonomi kerajaan Hindu, Sriwijaya
dan Majapahit yang mengalami kemunduran. Hal ini juga disebabkan karena
perluasan China di Asia Tenggara, termasuk Nusantara.
1.
Masuknya Islam
ke Indonesia
Durasi
penyebaran awal Islam Indonesia dalam kisaran abad ke-7 hingga 13 Masehi.
Penyebarnya berasal dari Arab, Persia, dan India (Gujarat, Benggala). Profesi
para penyebar umumnya pedagang, mubalig, wali, ahli-ahli tasawuf, guru-guru
agama, dan haji-haji. Mereka menyebarkan Islam lewat sejumlah saluran.
Saluran-saluran ini berlangsung dalam enam aras, yaitu perdagangan, perkawinan,
tasawuf, pendidikan, seni dan tawaran pembentukan masyarakat egalitarian dalam
strata sosial.
a.
Perdagangan
Perdagangan
merupakan metode penetrasi Islam paling kentara. Dalam proses ini, pedagang
nusantara dan Islam asing bertemu dan saling bertukar pengaruh. Pedagang asing
umumnya berasal dari Gujarat dan Timur Tengah (Arab dan Persia). Mereka
melakukan kontak dengan para adipati wilayah pesisir yang hendak melepaskan
diri dari kekuasaan Majapahit. Sebagian dari para pedagang asing ini menetap di
wilayah yang berdekatan dengan pantai dan mendifusikan Islam mereka.
Tatkala
para pedagang asing menetap (baik sementara waktu ataupun seterusnya) mereka membangun pemukiman yang disebut
Pekojan. Banyak di antara para saudagar Islam yang kaya sehingga menarik hati
kaum pribumi, terutama anak-anak kaum bangsawan, untuk menikahi mereka.
Masalahnya, para pedagang menganggap pernikahan dengan penganut berhala tidak
sah. Mereka mensyaratkan bahwa untuk menikah, penduduk Indonesia harus masuk
Islam dengan mengucapkan syahadat terlebih dahulu. Proses pernikahan singkat,
tidak melalui upacara yang panjang-lebar, membuat kalangan pribumi semakin
menerima keberadaan orang-orang asing berikut agama barunya ini. Mukimnya
pedagang Islam dalam kegiatan perdagangan (sekadar transit atau menetap),
membuat mereka berkembang biak di sekitar wilayah pelabuhan. Pola ini mampu
mengembangkan pemukiman Islam baru (disebut koloni). Ini menjelaskan mengapa
Kerajaan Islam nusantara selalu berawal dari wilayah-wilayah pesisir seperti Bone,
Banjar, Banten, Demak, Cirebon, Samudera Pasai, Ternate, Tidore, Bacan,
Jailolo, Hitu, ataupun Deli.
b.
Perkawinan
Seperti
telah dipaparkan sebelumnya, perkawinan banyak dilakukan antara pedagang Islam
dengan putri-putri adipati. Dalam pernikahan, mempelai pria Islam (juga
wanitanya) mengajukan syarat pengucapan kalimat syahadat sebagai sahnya
pernikahan. Anak-anak yang dihasilkan dari pernikahan tersebut cenderung
mengikuti agama orang tuanya yang Islam. Perkawinan antara saudagar Islam
dengan anak-anak kaum bangsawan, raja, atau adipati menguntungkan perkembangan
Islam. Status sosial, ekonomi, dan politik mertua-mertua mereka memungkinkan
Islam melakukan penetrasi langsung ke jantung kekuasaan politik lokal (palace
circle). Saat sudah berada di aras pusat kekuasaan politik, penerbitan
kebijakan-kebijakan yang menguatkan penyebaran Islam mendapat prioritas dalam
input, konversi, dan output kebijakan para sultan atau para adipatinya.
c.
Tasawuf
Tasawuf
merupakan epistemologi Islam yang banyak menarik perhatian kalangan pribumi.
Metodenya yang toleran, tidak mengakibatkan cultural shock signifikan, membuat
banjir penganut Islam baru. Tasawuf cenderung tidak menciptakan posisi
diametral Islam dengan budaya India ataupun tradisi lokal yang dipraktekkan kalangan
pribumi. Tokoh-tokoh tasawuf Hamzah Fansuri, Syamsudin Pasai, ataupun beberapa
tokoh Wali Sanga (termasuk juga Syekh Siti Jenar) mengambil posisi kunci dalam
metode penyebaran ini. Lewat tasawuf pula, bentuk Islam yang diperkenalkan
menunjukkan persamaan dengan alam pikiran orang-orang Jawa-Hindu, çina, dan
Buddha. Akibatnya, Islam tidak dipandang sesuatu yang sama sekali asing bagi
kalangan pribumi.
d.
Pendidikan
Sebelum
Islam masuk, Indonesia dikenal sebagai basis pendidikan agama Buddha, khususnya
perguruan Nalendra di Sumatera Selatan. Pecantrikan dan Mandala adalah sekolah
tempat para penuntut ilmu di kalangan penduduk pra Islam. Setelah Islam masuk,
peran Pecantrikan dan Mandala tersebut diambil alih lalu diberi muatan Islam
dalam kurikulumnya. Kini pesantren (Islam) berlaku sebagai pusat pembinaan guru
agama, kiai, dan ulama. Selesai pendidikan, lulusan kembali ke kampung dan desa
masing-masing untuk menjadi tokoh agama atau mendirikan pesantren sendiri.
Misalnya Raden Rahmat (Sunan Ampel) yang mendirikan pesantren di Ampel Denta.
Selain itu, pesantren yang didirikan Sunan Giri menjadi terkenal hingga Maluku
dan menyebabkan penduduk Maluku (khususnya wilayah Hitu) datang berguru pada
Sunan Giri. Atau, para kiai dari Giri diundang mengajar ke Hitu. Biasanya, yang
diundang menjadi khatib, modin, atau kadi masyarakat Hitu dan diberi upah
cengkih.
e.
Seni
Tidak
bisa dipungkiri, seni punya peran signifikan dalam penyebaran Islam. Orang
Indonesia sebelum kedatangan Islam terkenal sebagai seniman-seniman jenius yang
punya kemashuran tinggi. Lewat seni, Islam mampu menjangkau segmen lebih luas
masyarakat pribumi, termasuk para elitnya. Sunan Kalijaga misalnya, menggunakan
wayang sebagai cara dakwah baik atas penduduk biasa maupun elit sosial. Sunan
Bonang menggunakan gamelan dalam melantunkan syair-syair keagamaan. Ini belum
termasuk tokoh-tokoh lain yang mengadaptasi seni kerajinan lokal dan India yang
diberi muatan Islam.
f.
Egalitarianisme
Egalitarianisme
akhirnya menempati posisi kunci. Problem utama di budaya sebelumnya adalah
stratifikasi sosial berdasarkan kasta. Meski tidak terlampau ketat, Hindu di
Indonesia sedikit banyak dipengaruhi terbentuknya kasta sosial seperti
Brahmana, Ksatria, Waisya, Sudra dan Paria. Masyarakat biasa kurang leluasa
dengan sistem ini, oleh sebab mengakibatkan sejumlah keterbatasan dalam hal
pergaulan dan perkawinan. Lalu, Islam datang dan tidak mengenal stratifikasi
sosial. Mudah dipahami, orang-orang Indonesia (terutama dari kasta bawah) yang
hendak bebas merespon baik agama baru ini.
B.
Akulturasi Budaya Indonesia dengan Budaya Islam
Sebelum Islam masuk dan berkembang,
Indonesia sudah memiliki corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan
Budha. Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses akulturasi
(proses bercampurnya dua (lebih) kebudayaan karena percampuran bangsa-bangsa
dan saling mempengaruhi), yang melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan
Islam Indonesia. Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu
dan Budha hilang. Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut,
tidak hanya bersifat kebendaan/material tetapi juga menyangkut perilaku
masyarakat Indonesia.
Untuk lebih memahami wujud budaya yang sudah mengalami proses akulturasi
dapat Anda simak dalam uraian materi berikut ini.
1) Akulturasi Bentuk
Fisik
a) Bangunan
·
Mesjid
Bentuk Bangunan. Kebanyakan mesjid di Indonesia terutama di Jawa berbentuk seperti pendopo
yang berbentuk bujur sangkar. Selain itu atap mesjid berbentuk tumpang. Ini
merupakan perpaduan dengan Hindu dimana tumpang dalam agama Hindu menghiasi
pura. Atap ini sangat berbeda dengan atap-atap masjid di Timur Tengah sebagai
asal Islam. Akan tetapi dalam Islam tidak ada aturan khusus dalam masalah atap
masjid, yang terpenting dapat dijadikan sebagai tempat sholat. Atap ini juga
selalu ganjil, yaitu 3 atau 5.
Menara. Menara berfungsi sebagai tempat untuk menyerukan azan. Menara merupakan
salah satu kelengkapan masjid. Akan tetapi di Indonesia hanya masjid Kudus dan
banten saja yang memiliki menara. Menara msjid Kudus terbuat dari terakota yang
tersusun seperti candi sedangkan di Banten bentuk menara yang lebih menyerupai
mercusuar Eropa.
Letak Mesjid. Selain bentuk masjid dan menara, letak masjid juga memiliki keunikan.
Penempatan masjid di Indonesia terutama masjid jami’ letaknya sesuai dengan
tata letak macapat, yaitu masjid diletakkan disebelah barat alun-alun dekat
dengan istana (keraton) yang merupakan simbol tempat bersatunya rakyat dengan
rajanya. Sebenarnya penempatan majid dalam Islam tidak diatur secara khusus.
Selain itu penempatan masjid diletakkan dekat dengan makam. Letak yang seperti
ini terutama untuk makam raja-raja. Contoh masjid kuno lain Masjid Agung Demak,
Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya.
·
Makam
Yang berciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:
1. Makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat.
2. Makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,
nisannya juga terbuat dari batu.
3. Di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan
cungkup atau kubba.
4. Dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan
makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk
kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak
beratap dan tidak berpintu).
5. Di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid makam dan
biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja.
·
Istana
Bangunan istana arsitektur yang dibangun
pada awal perkembangan Islam, juga memperlihatkan adanya unsur akulturasi dari
segi arsitektur ataupun ragam hias, maupun dari seni patungnya contohnya istana
Kasultanan Yogyakarta dilengkapi dengan patung penjaga Dwarapala (Hindu).
2. Akulturasi Bentuk Aksara dan Bahasa
a) Aksara
Dengan masuknya Islam, dalam bidang aksara
juga ikut terpengaruhi. Huruf yang berkembang adalah huruf Hijriah (aksara
Arab). Di Indonesia huruf Arab tersebut diolah menjadi lebih sederhana menjadi
huruf Arab yang dipakai di daerah-daerah dengan percampuran menggunakan bahasa
daerah setempat. Bunyi dari tulisan menggunakan bahasa setempat (Aceh, Melayu,
Sunda dan Jawa), tetapi akasaranya mengunakan aksara Arab. Secara keseluruhan
tulisan yang demikian disebut dengan Arab Gundul atau Arab Gondil. Sedangkan di
Jawa dan Sunda disebut Arab Pegon. Sampai saat ini huruf Arab Pegon masih
digunakan oleh sebagain masyarakat di Indonesia. Masyarakat penggunanya
terutama berasal dari daerah pesisir dan kalangan pesantren-pesantren
tradisional. Penggunaan huruf atau bahasa Pegon itu misalnya saja dalam
kitab-kitab keagamaan dan mantra-mantra.
b) Bahasa
Konversi Islam
nusantara awalnya terjadi di sekitar semenanjung Malaya. Menyusul konversi
tersebut, penduduknya meneruskan penggunaan bahasa Melayu. Melayu lalu digunakan
sebagai bahasa dagang yang banyak digunakan di bagian barat kepulauan
Indonesia. Seiring perkembangan awal Islam, bahasa Melayu pun memasukkan
sejumlah kosakata Arab ke dalam struktur bahasanya. Bahkan, Taylor mencatat
sekitar 15% dari kosakata bahasa Melayu merupakan adaptasi bahasa Arab. Selain
itu, terjadi modifikasi atas huruf-huruf Pallawa ke dalam huruf Arab, dan ini
kemudian dikenal sebagai huruf Jawi.
3) Akulturasi Sistem Kalender
Sebelum budaya Islam
masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender
Hindu) yang dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama
pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon. Setelah berkembangnya
Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan
perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun Hijriah (Islam).
Pada kalender Jawa,
Sultan Agung melakukan perubahan pada nama-nama bulan seperti Muharram diganti
dengan Syuro, Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap
menggunakan hari-hari sesuai dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada
kalender saka juga dipergunakan. Kalender Sultan Agung tersebut dimulai tanggal
1 Syuro 1555 Jawa, atau tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8
Agustus 1633 M.
4. Akulturasi dalam bidang pernikahan
Dalam ajaran islam, syarat shah suatu perkawinan
apabila memenuhi rukun pernikahan yang diantarangya :
- Ijab
yaitu ucapan penyerahan calon mempelai wanita dari
walinya atau wakilnya kepada calon mempelai pria untuk dinikahi. Misalnya:
“Saya nikahkan kamu dengan Fulanah”.
- Qabul
yaitu ucapan penerimaan pernikahan dari calon mempelai
pria / walinya.
- Calon mempelai pria dan wanita
Calon pengantin harus terbebas dari
penghalang-penghalang sahnya nikah, misalnya: wanita tersebut bukan termasuk
orang yang diharamkan untuk dinikahi (mahram) baik karena senasab, sepersusuan
atau karena sedang dalam masa ‘iddah, atau sebab lain. Juga tidak boleh jika
calon mempelai laki-lakinya kafir sedangkan mempelai wanita seorang muslimah.
Dan sebab-sebab lain dari penghalang-penghalang syar’i.
- Wali dari calon mempelai wanita
Wali bagi wanita adalah: bapaknya, kemudian yang
diserahi tugas oleh bapaknya, kemudian ayah dari bapak terus ke atas, kemudian
anaknya yang laki-laki kemudian cucu laki-laki dari anak laki-lakinya terus ke
bawah, lalu saudara laki-laki sekandung, kemudian saudara laki-laki sebapak,
kemudian keponakan laki-laki dari saudara laki-laki sekandung kemudian sebapak,
lalu pamannya yang sekandung dengan bapaknya, kemudian pamannya yang sebapak
dengan bapaknya, kemudian anaknya paman, lalu kerabat-kerabat yang dekat
keturunan nasabnya seperti ahli waris, kemudian orang yang memerdekakannya
(jika dulu ia seorang budak), kemudian baru hakim sebagai walinya
Berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi
wasallam:
“Tidak sah pernikahan kecuali dengan adanya wali” (HR.
Imam).
Apabila seorang wanita menikahkan dirinya sendiri
tanpa wali maka nikahnya tidak sah. Di antara hikmahnya, karena hal itu
merupakan penyebab terjadinya perzinahan dan wanita biasanya dangkal dalam
berfikir untuk memilih sesuatu yang paling maslahat bagi dirinya. Sebagaimana
firman Allah dalam Al-Qur’an tentang masalah pernikahan, ditujukan kepada para
wali:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara
kamu” (QS. An-Nuur: 32)
“Maka janganlah kamu(para wali) menghalangi mereka”
(QS. Al-Baqoroh: 232)
Dua orang saksi (laki-laki)
Sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Jabir:
“Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali dan dua
orang saksi yang adil (baik agamanya).” (HR. Al-Baihaqi dari Imran dan dari
Aisyah)
Namun dalam budaya indonesia, diperkaya dengan
beberapa akulturasi misalnya beberapa suku di idonesia antara lain
1.
ADAT PERNIKAHAN SUKU BUGIS MAKASSAR
Budaya dan adat perkawinan Bugis Makassar
adalah salah satu budaya pernikahan di Indonesia yang paling kompleks dan
melibatkan banyak emosi. Bagaimana tidak mulai dari ritual lamaran hingga
selesai resepsi pernikahan akan melibat kan seluruh keluarga yang berkaitan
dengan kedua pasangan calon mempelai. Ditambah lagi dengan biaya mahar dan
"doi' panaik" atau uang naik atau biaya akomodasi pernikahan yg
selangit.
Sebenarnya dulu adat budaya
pernikahan yang tergolong mewah ini hanya barlaku bagi keluarga kerajaan namun
sekarang mengalami pergeseran dan mulai dipraktekan masyarakat umum suku bugis
makassar.
1.
Ritual
v Lamaran (assuro/massuro)
Lamaran mungkin bisa dikatan umum
dan dilakukan sebagaimana adat-adat yang ada di Indonesia, namun yang berbeda
adalah acara lamaran yang memang diarahkan agar berlangsung alot dan beradu
pantun istilahnya "maddongidongi/mammanu'manu'. Pihak calon laki-laki
diharap mampu membalas dan menyeimbangi pantun pihak keluarga perempuan.
Dalam Lamaran dibicarakan tentang jumlah mahar, biaya pernikahan dan seserahan serta hari dan tanggal baik pernikahan. biasanya perbincangan akan sangat alot dan sering menemui jalan buntu dan harus melakukan lamaran ulang.
Dalam Lamaran dibicarakan tentang jumlah mahar, biaya pernikahan dan seserahan serta hari dan tanggal baik pernikahan. biasanya perbincangan akan sangat alot dan sering menemui jalan buntu dan harus melakukan lamaran ulang.
v Persiapan
Persiapan pernikahan biasanya akan
lebih ribet dan memakan waktu, tenaga dan biaya yang begitu besar (diluar
akomodasi undangan dan sebagainya). Sebab selain mengundang secara tertulis
ternyata budaya "mappada" atau memanggil secara lisan adalah adat
yang tidak bisa ditinggalkan, mengundang secara lisan biasanya dilakukan oleh
Ibu calon mempelai bersama Bibi atau kerabat wanita. Ini akan banyak menguras
tenaga dan waktu meskipun yang akan diundang secara lisan adalah keluarga dan
kerabat dekat tapi jika kita berada dalam lingkungan keluarga besar yang
berjauhan akan sangat menyita tenaga.
v Mandi Uap (A'barumbung/Mappesau)
Mandi uap atau sauna adalah salah
satu ritual yang dijalankan sebelum memasuki acara pacar (mappacci) mandi sauna
dilakukan secara tradisional menggunakan perapian kayubakar dibalik tirai kain
atau tirai bambu. Ritual ini dilakukan selama tiga hari.
v Makkaddo' caddi'
acara makan semacam masakan beras
ketan yang diolah secara tradisional, dilakukan 2 malam sebelum hari akad
nikah.
v Akkorontigi (Mappacci) atau malam pacar.
ritual dimana kerabat keluarga
mempelai memberikan tanda pacar pada tangan mempelai, maksudnya agar niat
mempelai dalam menjalani pernikahan bersih sebagai nama mappacci asal kata
mapaccing atau bersih dan suci.
v Assimorong atau akad nikah.
akad nikah dilakukan di lokasi
mempelai wanita. Sangat jarang dalam budaya Islam bugis makassar melakukan akad
nikah atau ijab qabul di Mesjid. Mempelai laki-laki akan mendatangi kediaman
mempelai wanita bersama rombongan dengan membawa erang-erang yaitu seserahan
yang kemas dengan bosara dan tandu yang terbuat dari bilah bambu. Seserahan
yang di kemas dalam bosara biasanya kue-kue tradisional bugis dan alat
keperluan sehari-hari seperti kosmetik dan sebagainya, sedangkan dalam tandu
bilah bambu diisi dengan berbagai hasil bumi biasanya buah-buahan dan sepasang
ekor ayam jantan dan betina.
v Resepsi di Lokasi Mempelai Wanita.
Biasanya setelah resepsi mempelai
pria tidak diperkenankan menginap di kediaman mempelai wanita, jika kediaman si
pria jauh maka di sediakan tempat di rumah tetangga dalam hal ini juga mempelai
pria tidak diperkenankan memakan sajian dari kediaman mempelai wanita.
v Resepsi di kediaman pria (Allekka’ bunting (Marolla)
atau mundu mantu).
Seperti halnya sang pengantin pria
pengantin wanita tidak diperkenankan memakan sajian dari kediaman pria namun
tetap diinapkan dalam kediaman pria yang dalam ruangan dengan kawalan yang
ketat bahkan isolasi.
v Makkaddo Caddi
Sehari setelah resepsi dikediaman
pria, biasanya dilakukan acara makan olahan beras ketan "kaddo
caddi". Dan masih menerima kedatangan tamu.
v Appa’bajikang bunting atau menyatukan kedua mempelai.
Dalam ritual ini wanita dan pria
disatukan dan lepas dari isolasi. Biasanya sebagai simbolisasi dengan acara
suapan dan mencium kening.
berselang beberapa hari kemudian masih dilakukan acara syukuran dengan makan-makan lappa'-lappa
berselang beberapa hari kemudian masih dilakukan acara syukuran dengan makan-makan lappa'-lappa
2.
MENGENAL BUDAYA
DAN ADAT ISTIADAT JAWA TIMUR
Kebudayaan
dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh
dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman;
menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun
(Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri,
Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di
Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.
Kawasan
pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini
mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur
merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari
sembilan anggota walisongo dimakamkan
di kawasan ini.
Di kawasan
eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan
Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan
ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.
Adat
istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat
besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing
merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku
Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.
Masyarakat
desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatan yang
berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang
diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh
bulan bagi anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran
(upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi
berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.
Penduduk
Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran,
pihak laki-laki melakukan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis
sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan
(lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih.
Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirim
donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun
setelah kematian.
B. Adat Pernikahan
Sebelum pernikahan dilakukan, ada
beberapa prosesi yang â€Å“harus†dilakukan, baik oleh pihak laki-laki maupun
perempuan. Menurut Sumarsono (2007), tata upacara pernikahan adat Jawa adalah
sebagai berikut :
a. Babak I
(Tahap Pembicaraan)
Yaitu tahap pembicaraan antara pihak
yang akan punya hajat mantu dengan pihak calon besan, mulai dari
pembicaraan pertama sampai tingkat melamar dan menentukan hari penentuan (gethok
dina).
b. Babak II
(Tahap Kesaksian)
Babak ini merupakan peneguhan pembicaaan yang
disaksikan oleh pihak ketiga, yaitu warga kerabat dan atau para sesepuh di
kanan-kiri tempat tinggalnya, melalui acara-acara sebagai berikut :
v Srah-srahan
Yaitu menyerahkan seperangkat
perlengkapan sarana untuk melancarkan pelaksanaan acara sampai hajat berakhir.
Untuk itu diadakan simbol-simbol barang-barang yang mempunyai arti dan makna
khusus, berupa cincin, seperangkat busana putri, makanan tradisional, buah-buahan,
daun sirih dan uang. Adapun makna dan maksud benda-benda tersebut adalah :
v Cincin emas
Yang dibuat bulat tidak ada
putusnya, maknanya agar cinta mereka abadi tidak terputus sepanjang hidup.
v Seperangkat busana putri
Bermakna masing-masing pihak harus
pandai menyimpan rahasia terhadap orang lain.
v Perhiasan yang terbuat dari emas, intan dan berlian
Mengandung makna agar calon
pengantin putri selalu berusaha untuk tetap bersinar dan tidak membuat kecewa.
v Makanan tradisional
Terdiri dari jadah, lapis, wajik,
jenang; semuanya terbuat dari beras ketan. Beras ketan sebelum dimasak hambur,
tetapi setelah dimasak, menjadi lengket. Begitu pula harapan yang tersirat,
semoga cinta kedua calon pengantin selalu lengket selama-lamanya.
v Buah-buahan
Bermakna penuh harap agar cinta
mereka menghasilkan buah kasih yang bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
v Daun sirih
Daun ini muka dan punggungnya
berbeda rupa, tetapi kalau digigit sama rasanya. Hal ini bermakna satu hati,
berbulat tekad tanpa harus mengorbankan perbedaan.
v Peningsetan
Lambang kuatnya ikatan pembicaraan
untuk mewujudkan dua kesatuan yang ditandai dengan tukar cincin antara kedua
calon pengantin.
v Asok tukon
Hakikatnya adalah penyerahan dana
berupa sejumlah uang untuk membantu meringankan keuangan kepada keluarga
pengantin putri.
v Gethok dina
Menetapkan kepastian hari untuk ijab
qobul dan resepsi. Untuk mencari hari, tanggal, bulan, biasanya dimintakan
saran kepada orang yang ahli dalam perhitungan Jawa.
c. Babak III
(Tahap Siaga)
Pada tahap ini, yang akan punya
hajat mengundang para sesepuh dan sanak saudara untuk membentuk panitia guna
melaksanakan kegiatan acara-acara pada waktu sebelum, bertepatan, dan sesudah
hajatan.
v Sedhahan (Yaitu cara
mulai merakit sampai membagi undangan)
v Kumbakarnan (Pertemuan
membentuk panitia hajatan mantu, dengan cara):
v pemberitahuan
dan permohonan bantuan kepada sanak saudara, keluarga, tetangga, handai taulan,
dan kenalan.
v adanya
rincian program kerja untuk panitia dan para pelaksana.
v mencukupi
segala kerepotan dan keperluan selama hajatan.
v pemberitahuan
tentang pelaksanaan hajatan serta telah selesainya pembuatan undangan.
v Jenggolan atau Jonggolan
Saatnya calon pengantin sekalian
melapor ke KUA (tempat domisili calon pengantin putri). Tata cara ini sering
disebut tandhakan atau tandhan, artinya memberi tanda di Kantor
Pencatatan Sipil akan ada hajatan mantu, dengan cara ijab.
d. Babak IV
(Tahap Rangkaian Upacara)
Tahap ini bertujuan untuk
menciptakan nuansa bahwa hajatan mantu sudah tiba. Ada beberapa acara
dalam tahap ini, yaitu :
v Pasang tratag dan tarub
Pemasangan tratag yang
dilanjutnya dengan pasang tarub digunakan sebagai tanda resmi bahwa akan
ada hajatan mantu dirumah yang bersangkutan. Tarub dibuat
menjelang acara inti. Adapun ciri kahs tarub adalah dominasi hiasan daun kelapa
muda (janur), hiasan warna-warni, dan kadang disertai dengan ubarampe
berupa nasi uduk (nasi gurih), nasi asahan, nasi golong, kolak ketan dan apem.
v Kembar mayang
Berasal dari kata â€Å“kembarâ€
artinya sama dan â€Å“mayang†artinya bunga pohon jambe atau sering disebut
Sekar Kalpataru Dewandaru, lambang kebahagiaan dan keselamatan. Jika pawiwahan
telah selesai, kembar mayang dilabuh atau dibuang di perempatan jalan,
sungai atau laut dengan maksud agar pengantin selalu ingat asal muasal hidup
ini yaitu dari bapak dan ibu sebagai perantara Tuhan Yang Maha Kuasa.
Barang-barang untuk kembar mayang adalah:
¨ Batang
pisang, 2-3 potong, untuk hiasan. Biasanya diberi alas dari tabung yang terbuat
dari kuningan.
¨ Bambu aur
untuk penusuk (sujen), secukupnya.
¨ Janur
kuning, ± 4 pelepah.
¨ Daun-daunan:
daun kemuning, beringin beserta ranting-rantingnya, daun apa-apa, daun girang
dan daun andong.
¨ Nanas dua
buah, pilih yang sudah masak dan sama besarnya.
¨ Bunga
melati, kanthil dan mawar merah putih.
¨ Kelapa muda
dua buah, dikupas kulitnya dan airnya jangan sampai tumpah. Bawahnya dibuat
rata atau datar agar kalau diletakkan tidak terguling dan air tidak tumpah.
v Pasang tuwuhan (pasren)
Tuwuhan dipasang di pintu masuk
menuju tempat duduk pengantin. Tuwuhan biasanya berupa tumbuh-tumbuhan yang
masing-masing mempunyai makna :
¨ Janur (Harapannya agar pengantin memperoleh
nur atau cahaya terang dari Yang Maha Kuasa)
¨ Daun kluwih
(Semoga hajatan tidak kekurangan sesuatu, jika mungkin malah dapat lebih (luwih)
dari yang diperhitungkan)
¨ Daun
beringin dan ranting-rantingnya (Diambil dari kata ingin, artinya harapan,
cita-cita atau keinginan yang didambakan mudah-mudahan selalu terlaksana)
¨ Daun dadap
serep (Berasal dari suku kata â€Å“rep†artinya dingin, sejuk,
teduh, damai, tenang tidak ada gangguan apa pun)
¨ Seuntai padi
(pari sewuli) Melambangkan semakin berisi semakin merunduk. Diharapkan
semakin berbobot dan berlebih hidupnya, semakin ringan kaki dan tangannya, dan
selalu siap membantu sesama yang kekurangan.
¨ Cengkir
gadhing Air kelapa muda (banyu degan), adalah air suci bersih, dengan
lambang ini diharapkan cinta mereka tetap suci sampai akhir hayat.
¨ Setundhun
gedang raja suluhan (setandan pisang raja) Semoga kelak mempunyai sifat
seperti raja hambeg para marta, mengutamakan kepentingan umum daripada
kepentingan pribadi.
¨ Tebu wulung
watangan (batang tebu hitam) Kemantapan hati (anteping kalbu), jika sudah
mantap menentukan pilihan sebagai suami atau istri, tidak tengok kanan-kiri
lagi.
¨ Kembang lan
woh kapas (bunga dan buah kapas) Harapannya agar kedua pengantin kelak tidak
kekurangan sandang, pangan, dan papan. Selalu pas, tetapi tidak pas-pasan.
¨ Kembang
setaman dibokor (bunga setaman yang ditanam di air dalam bokor). Harapannya
agar kehidupan kedua pengantin selalu cerah ibarat bunga di taman.
v Siraman
Ubarampe yang harus
disiapkan berupa air bunga setaman, yaitu air yang diambil dari tujuh sumber
mata air yang ditaburi bunga setaman yang terdiri dari mawar, melati dan
kenanga. Tahapan upacara siraman adalah sebagai berikut :
q calon
pengantin mohon doa restu kepada kedua orangtuanya.
q calon mantu
duduk di tikar pandan tempat siraman.
q calon
pengatin disiram oleh pinisepuh, orangtuanya dan beberapa wakil yang
ditunjuk. yang terakhir disiram dengan air kendi oleh bapak ibunya dengan
mengucurkan ke muka, kepala, dan tubuh calon pengantin. Begitu air kendi habis,
kendi lalu dipecah sambil berkata â€Å“Niat ingsun ora mecah kendi, nanging
mecah pamore anakku wadonâ€.
v Adol dhawet
Upacara ini dilaksanakan setelah siraman.
Penjualnya adalah ibu calon pengantin putri yang dipayungi oleh bapak.
Pembelinya adalah para tamu dengan uang pecahan genting (kreweng).
Upacara ini mengandung harapan agar nanti pada saat upacara panggih dan
resepsi, banyak tamu dan rezeki yang datang.
v Midodareni
Midodareni adalah malam sebelum akad
nikah, yaitu malam melepas masa lajang bagi kedua calon pengantin. Acara ini
dilakukan di rumah calon pengantin perempuan. Dalam acara ini ada acara nyantrik
untuk memastikan calon pengantin laki-laki akan hadir dalam akad nikah dan
sebagai bukti bahwa keluarga calon pengantin perempuan benar-benar siap
melakukan prosesi pernikahan di hari berikutnya. Midodareni berasal dari kata
â€Å“widodareni†(bidadari), lalu menjadi â€Å“midodareni†yang
berarti membuat keadaan calon pengantin seperti bidadari. Dalam dunia
pewayangan, kecantikan dan ketampanan calon pengantin diibaratkan seperti Dewi
Kumaratih dan Dewa Kumajaya.
e. Babak V
(Tahap Puncak Acara)
a.
Ijab qobul
Peristiwa penting dalam hajatan mantu
adalah ijab qobul dimana sepasang calon pengantin bersumpah di hadapan
naib yang disaksikan wali, pinisepuh dan orang tua kedua belah pihak serta
beberapa tamu undangan. Saat akad nikah, ibu dari kedua pihak, tidak memakai
subang atau giwang guna memperlihatkan keprihatinan mereka sehubungan dengan
peristiwa menikahkan atau ngentasake anak.
b.
Upacara
panggih
Adapun tata urutan upacara panggih adalah
sebagai berikut :
§ Liron kembar mayang (Saling tukar
kembar mayang antar pengantin, bermakna menyatukan cipta, rasa dan karsa
untuk mersama-sama mewujudkan kebahagiaan dan keselamatan)
§ Gantal (Daun sirih
digulung kecil diikat benang putih yang saling dilempar oleh masing-masing
pengantin, dengan harapan semoga semua godaan akan hilang terkena lemparan itu).
c.
Ngidak
endhog
Pengantin putra menginjak telur ayam
sampai pecah sebagai simbol seksual kedua pengantin sudah pecah pamornya.
d.
Pengantin
putri mencuci kaki pengantin putra
Mencuci dengan air bunga setaman
dengan makna semoga benih yang diturunkan bersih dari segala perbuatan yang
kotor.
e.
Minum air
degan
Air ini dianggap sebagai lambang air
hidup, air suci, air mani (manikem).
f.
Di-kepyok
dengan bunga warna-warni
Mengandung harapan mudah-mudahan
keluarga yang akan mereka bina dapat berkembang segala-galanya dan bahagia
lahir batin.
g.
Masuk ke pasangan
Bermakna pengantin yang telah
menjadi pasangan hidup siap berkarya melaksanakan kewajiban.
h.
Sindur
Sindur atau isin
mundur, artinya pantang menyerah atau pantang mundur. Maksudnya pengantin siap
menghadapi tantangan hidup dengan semangat berani karena benar. Setelah melalui
tahap panggih, pengantin diantar duduk di sasana riengga, di sana
dilangsungkan tata upacara adat Jawa, yaitu :
i.
Timbangan
Bapak pengantin putri duduk diantara
pasangan pengantin, kaki kanan diduduki pengantin putra, kaki kiri diduduki
pengantin putri. Dialog singkat antara Bapak dan Ibu pengantin putri berisi
pernyataan bahwa masing-masing pengantin sudah seimbang.
j.
Kacar-kucur
Pengantin putra mengucurkan penghasilan
kepada pengantin putri berupa uang receh beserta kelengkapannya. Mengandung
arti pengantin pria akan bertanggung jawab memberi nafkah kepada keluarganya.
k.
Dulangan
Antara pengantin putra dan putri
saling menyuapi. Hal ini mengandung kiasan laku memadu kasih diantara keduanya
(simbol seksual). Dalam upacara dulangan ada makna tutur adilinuwih
(seribu nasihat yang adiluhung) dilambangkan dengan sembilan tumpeng yang
bermakna :
ü tumpeng tunggarana
: agar selalu ingat kepada yang memberi hidup.
ü tumpeng puput : berani mandiri.
ü tumpeng bedhah
negara : bersatunya pria dan wanita.
ü tumpeng sangga
langit : berbakti kepada orang tua.
ü tumpeng kidang
soka : menjadi besar dari kecil.
ü tumpeng pangapit
: suka duka adalah wewenang Tuhan Yang Maha Esa.
ü tumpeng manggada
: segala yang ada di dunia ini tidak ada yang abadi.
ü tumpeng pangruwat
: berbaktilah kepada mertua.
ü tumpeng kesawa
: nasihat agar rajin bekerja.
l.
Sungkeman
Sungkeman adalah ungkapan bakti
kepada orang tua, serta mohon doa restu. Caranya, berjongkok dengan sikap
seperti orang menyembah, menyentuh lutut orang tua pengantin perempuan, mulai
dari pengantin putri diikuti pengantin putra, baru kemudian kepada bapak dan
ibu pengantin putra.
Rangkaian
acaranya di mulai dari pembicaraan orang tua dari pihak kedua mempelai sampai
acara yang dinamakan: muka panto (buka pintu). Bagi banyak orang
Sunda, tahap-tahap proses adat pernikahan wajib dilakukan. berbagai proses
acara pernikahan khas Sunda sebelum dan sesudah pernikahan adalah sebagai
berikut:
Pertama,
tahap Nendeun Omong. Tahap ini adalah pembicaraan orang tua kedua pihak
mempelai atau siapapun yang dipercaya jadi utusan pihak pria yang punya rencana
mempersunting seorang gadis sunda. Orang tua atau sang utusan datang
bersilaturahmi dan menyimpan pesan bahwa kelak sang gadis akan dilamar.
Sebelumnya memang orang tua masing-masing sudah membuat kesepakatan untuk
menjodohkan atau laki-laki dan perempuannya sudah sepakat untuk ‘mengikat
janji’ dalam suatu ikatan pernikahan, maka selanjutnya orang tua pria datang
sendiri atau menyuruh orang ke rumah sang gadis untuk menyampaikan niat.
Intinya, neundeun omong (titip ucap, menaruh perkataan atau
menyimpan janji) yang menginginkan sang gadis agar menjadi menantunya.
Dalam hal ini, orang tua atau utusan memerlukan kepandaian berbicara dan
berbahasa, penuh keramahan.
Kedua, tahap
Lamaran. Tahap melamar atau meminang ini sebagai tindak lanjut dari tahap
pertama. Proses ini dilakukan orang tua calon pengantin keluarga sunda
dan keluarga dekat. Hampir mirip dengan yang pertama, bedanya dalam lamaran,
orang tua laki-laki biasanya mendatangi calon besannya dengan membawa makanan
atau bingkisan seadanya, membawa lamareun sebagai simbol pengikat (pameungkeut),
bisa berupa uang, seperangkat pakaian, semacam cincin pertunangan, sirih pinang
komplit dan lainnya, sebagai tali pengikat kepada calon pengantin perempuannya.
Selanjutnya, kedua pihak mulai membicarakan waktu dan hari yang baik untuk
melangsungkan pernikahan.
Ketiga,
tahap Tunangan. Tahap ini adalah prosesi ‘patuker beubeur tameuh’,
yaitu dilakukan penyerahan ikat pinggang warna pelangi atau polos kepada si
gadis.
Keempat,
tahap Seserahan (3 – 7 hari sebelum pernikahan). Calon pengantin pria
membawa uang, pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, makanan, dan
lain-lain.
Kelima,
tahap Ngeuyeuk seureuh (opsional, jika ngeuyeuk seureuh tidak dilakukan, maka
seserahan dilaksanakan sesaat sebelum akad nikah). Tahap ini dilakukan sebagai
berikut:
v Dipimpin Pengeuyeuk.
v Pengeuyek
mewejang kedua calon pengantin agar meminta ijin dan doa restu kepada kedua
orang tua serta memberikan nasehat melalui lambang-lambang atau benda yang
disediakan berupa parawanten, pangradinan dan sebagainya.
v Diiringi
lagu kidung oleh Pangeuyeuk
v Disawer
beras, agar hidup sejahtera.
v Dikeprak
dengan sapu lidi disertai nasehat agar memupuk kasih sayang dan giat
bekerja.
v Membuka kain
putih penutup pengeuyeuk. Melambangkan rumah tangga yang akan dibina
masih bersih dan belum ternoda.
v Membelah mayang
jambe dan buah pinang (oleh calon pengantin pria). Bermakna agar
keduanya saling mengasihi dan dapat menyesuaikan diri.
v Menumbukkan
alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali (oleh calon pengantin pria).
Keenam,
tahap Membuat Lungkun. Dua lembar sirih bertangkai saling dihadapkan.
Digulung menjadi satu memanjang. Diikat dengan benang kanteh. Diikuti kedua
orang tua dan para tamu yang hadir. Maknanya, agar kelak rejeki yang diperoleh
bila berlebihan dapat dibagikan kepada saudara dan handai taulan.
Ketujuh,
tahap Berebut uang di bawah tikar sambil disawer. Melambangkan berlomba
mencari rejeki dan disayang keluarga.
v Penjemputan
calon pengantin pria , oleh utusan dari pihak wanita
v Ngabageakeun, ibu calon
pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati kepada calon
pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita
untuk masuk menuju pelaminan.
v Akad nikah,
petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat nikah. Kedua
orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah
kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti
penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai
akan menandatangani surat nikah.
v Sungkeman,
v Wejangan, oleh ayah
pengantin wanita atau keluarganya.
v Saweran, kedua pengantin didudukkan di
kursi. Sambil penyaweran, pantun sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan
orang tua pengantin wanita. Kedua pengantin dipayungi payung besar diselingi
taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.
v Meuleum
harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram
pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin pria.
v Nincak endog (menginjak
telur), pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas
kakinya dicuci dengan air bunga dan dilap pengantin wanita.
v Muka Panto (buka pintu). Diawali mengetuk pintu
tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar
pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk
menuju pelaminan.
4. TATA CARA PERKAWINAN ADAT DI MANDAR
Defenisi perkawinan tradisional
mandar adalah ikatan hidup bersama antara laki-laki dan wanita sebagai hasil
kesepakatan rumpun keluarga kedua belah pihak dengan dasar mau-sama mau atau
cocok di tinjau dari segi maratabat dan keturunan.
Defenisi di atas di susun dalam
imajinasi zaman lampau di mandar dimana pemilihan jodoh bagi setiap anak, gadis
atau janda, jejaka ataupun duda masih ditentukan secara mutlak oleh orang tua
dan rumpun keluarga. Proses terjadinya perkawinan normal menurut tradisional
mandar dari awal sampai akhir (sampai lahirnya seorang anak) dari hasil suatu
perkawinan adalah sebagai berikut.
a. Naindo
nawa-nawa (jatuh hati)
Dizaman tradisional, jatuh hati yang
dimaksud disini adalah orang tua, karena status anak di zaman ini hanya
menerima pilihan orang tua secara mutlak. Pemuda yang bersangkutan jarang
sekali melihat gadis sebab pada saat itu gadis terpingit, dan yang bisa bebas
mlihat gadis hanyalah para orang tua. Setelah anaknya menginjak remaja pada
orang tua diam-diam meneliti gadis-gadis yang dianggap cocok dengannya lalu
dibicarakan di rumpun keluarga untuk diminta persetujuan dan jika sudah mufakat
semuanya
b. Mambalaqbaq
(rencana penentuan calon)
Mambalaqbaq adalah musyawaran rumpun
keluarga untuk memilih seorang diantara sekian banyak calon yang disetujui
dalam musyawarah naindo nawa-nawa. Dalam menentukan calon, persetujuan sang
anak diminta (sesudah merdrka sampai sekarang), tetapi sebelumnya tidak diminta
persetujuan anak.
c. Messisiq
(melamar)
Urusan pihak orang tua laki-laki
datang pada orang tua wanita untuk menanyakan apa ada jalan (lowongan) untuk
melamar anaknya atau tidak. Dalam istilah mandar “mettuleq dimawanaya
tangalalang” (bertanya apakah jalan tidak bronak/berduri,maksudnya apakah putri
dimaksid belum ada yang lamar). Jika jawabannya jalan bersih tidak
berduri, maka lamaran di lanjutkan, jika beronak lamaran tidak di lanjutkan dan
mencari yang lain.
d. Mettumae
(melamar)
Upacara kunjungan resmi rumpun
keuarga laki-laki kepada keluarga wanita untuk melamar sambil menanyakan
jumla`h belanja, paccanring, serta segala sesuatunya kecuali sorong (mas kawin).
Biasanya pembicara disini belum final karna jumlah belanja dan sebagainya harus
dimusyawarakan lagi kedua belah pihak antara rumpun keluarga masing-masing.
e. Mattanda
jari (mappajari)
Pertemuan dan musyawarah resmi
dirumah pihak perempuan untuk menentukan jadi/tidaknya pertungan dan sekaligus
meresmikan pertunangan jika telah dicapai musyawarah mufakat.
f. Mappande
manuq
Sejak resminya pertunangan, pihak
laki-laki harus memperhatikan tunangannya yang dilakukan oleh orang tua
laki-laki dengan jalan memberi sesuatu pada situasi tertentu, misalnya pada
hari lebaran, mau memasuki bulan Ramadan (puasa) dan sebagainya.
g. Mattanda
allo
Musyawarah antara pihak keluarga
laki-laki dan perempuan untuk menentukan hari perkawinan atau palaksanaan serta
beberapa hal yang penting untuk dibicarakan.
h. Maccanring
Mengantar seluru bahan yang akan
dipakai dalam pesta perkawinan kepada pihak wanita termasuk beberapa hal yang
sudah disetujui bersama. Maccandring dilakukan semeriah mungkin diikuti oleh
rumpun keluarga dan handai tolan, tua atau muda, laki-laki atau wanita. Bawaan
dan caranya punya aturan tersendiri menurut aturan tradisi dan waktu
pelaksanaannya, biasanya dari pukul 14.00 sampai pukul 16.00 (tergantung
tradisi setempat). Dalam acara maccandring biasanya diikuti sertakan seekor
sapi dll. Menurut adat kebiasaan masing – masing dikerajaan balanipa
disampingsemua buah – buahan juga semua keperluan dapur dalam acara maccandring
tersebut.
i.
Mappaqduppa
Pemberian satu stel pakaian laki –
laki lengkap kepada mempelai laki– laki dari membelai wanita yang diantar
keluarganya. Mulai dari zaman sesudah indonesia merdeka, pelaksanaan
mappaqduppa ini dilakukan pada malam atau siang hari sebelum perkawinaan
dilaksanakan dan pappaqduppa ini dipakai kawin oleh laki – laki.
j.
Maqlolang
Kunjungan resmi calon mempelai
laki-laki bersama sahabat-sahabatnya kerumah calon mempelai wanita untuk
meramah tamah kekeluargaan. Maqlolang ini paling sempurna diadakan mulai tujuh
hari sebelum perkawinan sampai hari perkawinan, atau tiga hari sebelumnya, tapi
juga satu kali saja, yakini pada malam yang besoknya akan dilaksanakan
perkawinan. Upacara ini selalu dilakukan waktu malam hari.
k. Metindor
Arak-arakan dengan pakaian adat
mengantar mempelai laki-laki kerumah mempelai wanita untuk kawin pada hari
pelaksanaan perkawinan. Acara metindor dari rumah mempelai pria ke rumah
mempelai wanita dengan dihadiri oleh seluruh keluuarga dan handai tolan untuk
ikut serta menyaksikan pernikahan dan ikut serta mendoakan kedua mempelai.
l.
Melattigi
Upacara pemberian pacar kepada kedua
mempelai oleh para anggota hadat (anak pattolala adaq) secara tersusu menurut
level tradisi setempat, yang selalu dimulai oleh Qadhi setempat. Upacara ini
terjadi hanya terjadi bagi bangsawan hadat ataupun bangsawan raja bila ia atau
anak-anaknya kawin. Bagi tau samar dan batua tidak boleh tidak boleh melakukan
di zaman dahulu, tetapi sekarang pelaksaannya kabur sekali. Hampir sudak tidak
ad orang yang kawin normal tidak melattigi.
m. Likka/kaweng
(kawin)
Sesudah acara pelattigian, maka akad
nikah dilaksanakan dengan lebih dahulu pihak wali menyerahkan kewalian para
qadzi yang akan menikahkannya. Perkawinan di saksikan oleh aparat agama
setempat yang ditunjuk qadzi atau aparat kantor urusan agama setempat yang
kompeten.
n. Acara
mappi’dei sulung
Suatu tradisi yang tak dapat
dilalaikan ialah sesudah mempelai laki-laki menemui mempelai wanita dari
kamarnya bersalaman, dan setelah menempuh beberapa pintu memasuki kamar
(istilah mandarnya) pembuai baqba’ dan pambuai baco’, maka mempelai laki-laki
keluarlah dari kamar dan langsung ketempat yang telah di tentukan untuk meniup
sekaligus api yang sedang menyala/obor api yang sebang menyala.
itulah contoh makalah tersebut,, semoga bermanfaat... heheheh
Langganan:
Postingan (Atom)